Welcome to the dead house by RL. Stine
Novel Goosebumps By RL Stine. Penerjemah: Fadlan Y
Josh dan aku membenci rumah baru kami. yap, benar. Rumah itu besar. Itu terlihat seperti mansion dibandingkan rumah kami yang lama. Rumahnya memiliki dinding bata merah tinggi dengan atap hitam miring dan garis jendela dibingkai dengan daun jendela hitam. Kesannya gelap banget, aku memiikrkannya dari mengamati di pinggir jalan. Seluruh rumah ditutup dengan kegelapan. Sebagaimana rumah itu tersembunyi dari bayang-bayang degil pohon tua yang berbaring diatasnya.
Tak terasa sudah dipertengah bulan Juli, tapi daun kering cokelat masih menyelimuti halaman depan. Sepatu sniker kami memecah diatas dedaunan kering bersusah payah berjalan diatas kerikil di jalan masuk. Gulma yang tinggi tumbuh dimana-mana melewati dedaunan yang gugur. Gumpalan rumput yang tebal tumbuh lebat memenuhi sebuah kasur motif mawar disampin teras depan.
Rumah ini seram, pikirku tidak senang. Josh pun berpikiran yang sama. Mengingat rumah yang lama, kami jadi mengerang dengan keras. Tuan dawes, pemuda muda yang akrab dari perusahaan real estate, berhenti didekat jalan depan dan berbalik. "semua okey?".. dia bertanya, sembari memandang pertama ke arah josh, lalu aku, dengan mata biru berkerutnya. "Josh dan Amanda todak senang dengan perpindahan ini" jelas ayah sambil menyelipkan kemejanya.
Ayah cukup gemuk dan pakaiannya selalu saja terkeluar. "Perpindahan ini sulit untuk anak-anak.
Comments
Post a Comment